Udah ga heran lagi kalo orang suka banget foto narsis alias foto diri sendiri dengan berbagai ekspresi, apalagi di Asia. Kebanyakan sih cewe yang demen foto begini, tapi cowo juga ada kok. Kalo di Indonesia sendiri dulu belum ada istilahnya, paling cuma disebut "foto narsis". Ga keren banget yah? Nah, ada lagi yang lebih kreatif. Di Korea sana foto diri sendiri itu ada istilahnya. Namanya "selca" alias self-camera. Gara-gara Korean wave, istilah itu cukup banyak digunakan oleh K-pop fans.
Nah, baru-baru ini dari negara barat sana ada istilah baru muncul: "selfie". Secara pengertian, istilah selca dan selfie ini sama aja. Yang membedakan itu ya itu tadi, satu muncul dari timur, satu muncul dari barat. Gw iseng liat komentar orang yang tau kedua istilah ini. Kebanyakan yang bingung itu para fans K-pop haha. Tapi ya, biasanya sih trend barat cepet banget menyebar dibanding trend timur yang masih "berkembang".
Kalian sendiri lebih suka yang mana? Kalo gw pribadi sebenernya lebih milih kata selca soalnya kayak lebih keren gimana gituu hehe. Kalo selfie jadi kayak nama orang. Kita liat aja nanti, apakah istilah selca akan hilang atau tetap "hidup" diantara fans-fans K-pop ;P
Friday, December 27, 2013
Wednesday, December 4, 2013
Kalah Menang
Kapan seseorang dibilang kalah atau menang? Dalam olahraga tentunya kondisi menang atau kalah ini cukup bisa dibedakan. Tapi kalau dalam kehidupan?
Ya. Lagi dan lagi gw membahas sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan. Jangan tanya kenapa. Karena gw sendiri juga ga tau. Tiba-tiba pikiran itu muncul dan membuat gw bertanya-tanya sendiri. Jadi daripada pikiran-pikiran "random" itu sia-sia cuma ada dikepala gw, gw bermaksud untuk menulisnya. Apalagi gw orang yang pelupa. Jadi kalau ditulis kan bisa dibaca lagi. Syukur-syukur ada orang lewat yang bisa memberi gw jawaban yang pasti. Hehe
Ada satu contoh kasus. Ada dua orang yang saling berteman. Pada suatu hari si A mengatakan sesuatu yang B anggap tidak benar atau berdasar fakta. Si B dengan niat baik ingin mengoreksi perkataan si A namun si A tidak mau dianggap salah dan malah menutupi nya dengan hal yang sepertinya dibuat-buat; seperti tidak mau kalah. Awalnya si B menggebu-gebu ingin menyatakan kebenaran namun akhirnya dia sadar bahwa cara itu tidak akan berhasil. Akhirnya si B hanya diam, walau dia tau bahwa si A salah.. kenapa? karena dia berpikir untuk apa saling merasa paling benar yang pada akhirnya hanya menjadi perdebatan? Apalagi hanya karena suatu topik yang tidak penting. Namun si A puas merasa dia benar. Jadi menurut kalian, siapa yang menang dan siapa yang kalah disini?
Menurut gw pribadi, dalam kehidupan ini.. orang yang bisa mengontrol egonya sendiri lah yang baru bisa disebut seorang pemenang. Dalam contoh kasus diatas, si B merupakan pemenang. Dia menang karena dia tidak perlu menghabiskan waktu dan energi yang sia-sia hanya untuk berdebat hal yang tidak penting, yang mungkin saja bisa berujung kehilangan teman itu sendiri. Disini gw ga mengatakan bahwa berdebat itu buruk yah. Berdebat asal ada arah dan tujuan pasti diiringi dengan tata cara yang sesuai tentunya ga masalah untuk dilakukan.
"Dalam kehidupan ini.. orang yang bisa mengontrol egonya sendiri lah yang baru bisa disebut seorang pemenang"
Ya. Lagi dan lagi gw membahas sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan. Jangan tanya kenapa. Karena gw sendiri juga ga tau. Tiba-tiba pikiran itu muncul dan membuat gw bertanya-tanya sendiri. Jadi daripada pikiran-pikiran "random" itu sia-sia cuma ada dikepala gw, gw bermaksud untuk menulisnya. Apalagi gw orang yang pelupa. Jadi kalau ditulis kan bisa dibaca lagi. Syukur-syukur ada orang lewat yang bisa memberi gw jawaban yang pasti. Hehe
Ada satu contoh kasus. Ada dua orang yang saling berteman. Pada suatu hari si A mengatakan sesuatu yang B anggap tidak benar atau berdasar fakta. Si B dengan niat baik ingin mengoreksi perkataan si A namun si A tidak mau dianggap salah dan malah menutupi nya dengan hal yang sepertinya dibuat-buat; seperti tidak mau kalah. Awalnya si B menggebu-gebu ingin menyatakan kebenaran namun akhirnya dia sadar bahwa cara itu tidak akan berhasil. Akhirnya si B hanya diam, walau dia tau bahwa si A salah.. kenapa? karena dia berpikir untuk apa saling merasa paling benar yang pada akhirnya hanya menjadi perdebatan? Apalagi hanya karena suatu topik yang tidak penting. Namun si A puas merasa dia benar. Jadi menurut kalian, siapa yang menang dan siapa yang kalah disini?
Menurut gw pribadi, dalam kehidupan ini.. orang yang bisa mengontrol egonya sendiri lah yang baru bisa disebut seorang pemenang. Dalam contoh kasus diatas, si B merupakan pemenang. Dia menang karena dia tidak perlu menghabiskan waktu dan energi yang sia-sia hanya untuk berdebat hal yang tidak penting, yang mungkin saja bisa berujung kehilangan teman itu sendiri. Disini gw ga mengatakan bahwa berdebat itu buruk yah. Berdebat asal ada arah dan tujuan pasti diiringi dengan tata cara yang sesuai tentunya ga masalah untuk dilakukan.
"Dalam kehidupan ini.. orang yang bisa mengontrol egonya sendiri lah yang baru bisa disebut seorang pemenang"
Labels:
berdebat,
ego,
kalah,
kalah menang,
kalah menang dalam kehidupan,
kehidupan,
menang,
pemenang,
pendapat
Subscribe to:
Posts (Atom)