Semakin bertambah umur kita, semakin kita memahami makna kehidupan. Yah, setidaknya sedikit banyak. Karena tentunya di sepanjang umur tersebut kita mengalami berbagai macam kejadian, entah itu kejadian yang menyenangkan maupun yang tidak.
Ada saat-saat dimana kita masih cukup lugu, ketika kita belum mengenal cinta contohnya. Saat itu lagu-lagu cinta yang terdengar rasanya biasa saja. Saat mulai jatuh cinta, lagu cinta yang sama pun bisa menjadi lagu yang indah. Sama saja ketika kita belum mengenal putus cinta atau patah hati. Semua lagu sedih pastinya biasa saja terdengar. Tapi setelah tahu bagaimana sakit rasanya, lagu yang sama itu pun akan sangat menusuk untuk didengarkan. Apalagi kalau lirik nya yang hampir mirip dengan apa yang dirasakan.
Ada satu teman gw, sebut saja Ana, dia belum pernah punya pacar. Jadi dia belum pernah merasakan saat-saat jatuh cinta, saat-saat pertama mulai pacaran, atau saat-saat patah hati dan putus cinta. Kadang gw iri. Saat dia menyanyikan lagu-lagu sedih, dia bisa menyanyikannya dengan "bersih". Maksudnya, bersih karena ga ada memori pahit yang terkenang di lagu itu. Kalau gw, nyanyi lagu yang liriknya jadi bikin kepikiran mantan aja bisa nangis dan berhenti nyanyi. Kalau denger lagu sedih bawaanya galau. Tiba-tiba air mata udah nongol aja. Karena gw pernah mengalami sakit hati.
Tapi setelah dipikir-pikir memang hidup itu terus berjalan. Jadi apa yang udah terjadi ya mau gimana lagi. Justru harusnya gw bersyukur karena seengganya pernah punya pacar dan ada kenangan manis tersimpan. Gw harus terus mengingatkan diri untuk ga boleh mengingat kenangan pahitnya aja, tapi justru ambil hikmahnya dan terus maju. Semangat semangat semangat!
No comments:
Post a Comment