Belum puas menjelajahi Hua
Hin, dengan berat hati kami melangkahkan kaki keluar dari hotel. Kami berniat
pergi ke terminal bus di mana kami pertama kali datang, namun ternyata terdapat
Terminal bus yang hanya berjarak kurang lebih 100 m dari hotel. Astagaaa.
Setelah sampai di Sai Tai Mai kami kesulitan mendapatkan taksi. Kebanyakan taksi langsung "mundur" ketika kami mengucapkan kata "Chatuchak". Setelah berkali kali ditolak taksi akhirnya ada satu taksi yang mau mengantarkan kami, dengan syarat tidak menggunakan argo. Kami pun pasrah.
Entah mengapa orang-orang yang kami temui di sana cukup ramah. Mereka dengan senang hati membantu kami yang kebingungan. Ketika naik ke taksi, sang supir pun dengan sigap menanyakan nomor telepon hotel tempat kami menginap dan langsung menelepon ke hotel tersebut. Dengan arahan dari orang hotel, supir pun dapat mengetahui lokasi hotel. Gw sempet tertegun, mau ya mereka menggunakan telepon genggam mereka sendiri untuk menanyakan alamat. Kalau di Indonesia mungkin supir akan bilang: "coba deh non tanya dulu lokasi pastinya di mana".
Setelah sampai di hotel, kami langsung check in dan meletakkan barang. Beberapa menit kemudian kami langsung turun untuk menuju tujuan kami berikutnya, Chatucak Weekend Market. Chatuchak Weekend Market adalah salah satu pasar yang terkenal di kalangan wisatawan. Banyak barang yang dijual dengan harga yang cukup murah. Selain itu, pasar ini tidak hanya menjual pakaian saja, tapi juga menjual aksesoris, mainan, cinderamata, perabot, bahkan makanan.
Kami pun langsung meminta panduan dari Google Map. Oh-ow, ternyata gw salah perhitungan. Gw ga sadar kalau
ternyata jarak hotel ke Chatuchak Market kurang lebih 2 km. Nasi sudah menjadi
bubur, mau ga mau kami tetap ke rencana awal menuju pasar tersebut - berjalan
kaki, yah hitung-hitung olahraga. Dua kilometer kami lalui sambil menikmati jalanan kota Bangkok. Keramaian di
depan mata menandakan kami telah sampai di Chatuchak Market.
Tadinya kami
berniat belanja gila-gilaan karena kabarnya barang-barang di sana sangat murah.
Tapi ternyata kebanyakan barang di sana tidak terlalu memikat hati kami.
Malahan kami mencoba jajanan khas Thailand lagi. Kami mencoba telur cumi, es
campur Thailand, buah potong, dan es kelapa .
![]() |
egg fried squid |
Untuk dua makanan pertama rasanya
tidak terlalu pas di lidah kami. Favorit kami so pasti es kelapanya yang manis
gurih di mana kalian dapat memilih beberapa topping untuk disajikan bersama es
kelapanya. Pilihan topping cukup bervariasi, ada selai nanas, choco chips, dll,
lain cerita dengan es kelapa yang kami makan di Baiyoke. Es kelapa di Baiyoke
tidak menyediakan topping namun untuk rasa esnya lebih maknyus sih. Setelah puas
melihat-lihat kami pun membeli pad thai untuk dibawa pulang ke hotel, satu bagi
dua haha. Setelah kaki diajak berjalan berkilo-kilo (lebay dikit), tak heran kami tumbang.
Malam minggu kami pun berakhir hanya tidur di hotel.
Bangun keesokan paginya kami tak punya rencana pasti. Karena bertepatan dengan hari buruh kami pun agak ragu untuk keluar. Tapi akhirnya kami memutuskan untuk pergi berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan terkenal di Bangkok, Platinum Fashion Mall.
![]() |
stasiun BTS Ratchathewi |
Bagi pecinta fashion, kalian
ga boleh ga mampir ke Platinum Fashion mall ini. Selain baju-bajunya bagus,
harga cukup terjangkau, mall ini ada AC nya, jadi kalian ga bakalan gerah
ketika berbelanja. Kata orang sih ini versi indoor nya Chatuchak Weekend Market. Oh iya, di lantai atas dekat food court ada toko oleh-oleh yang
menjual berbagai varian snack khas Thailand, salah satunya Tao Kae Noi. Gw
bahkan membeli Tao Kae Noi rasa duren karena penasaran dengan rasa uniknya. Si Ana udah ngeliatin
gw dengan pandangan ga percaya gitu haha. Satu lagi, Pocky rasa mangga
Thailandnya wuenak loh. Jangan lupa dibeli hehe. Kalau kalian pecinta kuliner,
boleh juga nyoba paket KFC nya. Gw nyoba paket ayam dan nasi yang kaya dengan rempah. Serius, kentara sekali rasa rempahnya.
Tebak berapa jam kami habiskan di mall ini? ENAM jam, teman. Haha. Karena malam telah tiba kami kembali ke hotel. Tiba-tiba Ana bilang mau ke
super market Big C di daerah Ratchadapisek. Tujuannya? Membeli
makanan ringan untuk dibawa pulang haha. Akhirnya kami berangkat menuju stasiun MRT. Awalnya kami berniat pergi ke stasiun Phahon Yothin yang di peta terlihat paling dekat dengan hotel. Tapi karena ga kenal seluk beluk jalan, akhirnya kami menuju stasiun Chatuchak Park yang dua kali lipat lebih jauh. Ya tapi tak apa lah, demi memborong snack Lays yang
rasanya ga ada di Indonesia: rasa iga babi, scallop, udang, dll.
![]() |
ayo diborong lays nya |
Kami turun di stasiun MRT Thailand Cultural Center. Untungnya letak super market hanya beberapa langkah dari stasiun. Salah satu kelebihan Thailand
adalah pasar malamnya, dari yang kecil sampai yang besar seperti Cicada Market.
Nah, di daerah Ratchadapisek yang kami kunjungi ini juga terdapat pasar malam.
Dari yang gw lihat sih kebanyakan yang datang orang lokal. Di sini lagi-lagi kami mencicipi beberapa
makanan lokal yang cukup unik. Memang Thailand surganya pecinta kuliner hehe. Selain bermacam-macam jenis jajanannya, harganya itu lho.. bersahabat sekali.
![]() |
pasar malam di jalan Ratchadapisek |
Setelah membuat kasir terheran-heran dengan belanjaan snack kami yang super banyak, kami pun kembali ke hotel. Kali ini kami turun di stasiun Phahon Yothin yang lebih dekat dengan hotel. Pengalaman (yang melelahkan) ini tentunya membuat kami jadi lebih mengenal jalanan di Bangkok. Hore!
Shopping, udah. Saatnya berwisata sejarah dan budaya nih.
Bersambung
No comments:
Post a Comment